Sumber:
ragamseni.com
|
Banyak dari generasi muda mungkin
sudah tidak tahu atau malah sudah tidak melestarikan budaya mereka sendiri.
Mungkin sekarang beberapa mereka hanya mengetahui apa itu alat music
tradisional, tarian tradisional, lagu daerah dan sebagainya tanpa pernah
mempraktekannya. Sebagian besar masyarakat tentu sering melihat tarian
tradisional terutama pada saat acara adat atau pernikahan. Apakah anda pernah
merasa ingin belajar tarian tradisional? Atau mungkin anda ingin melestarikan
budaya melalui tarian tradisional?
Sebelum
kita bahas mengenai tarian tradisional lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui
apa itu tarian tradisional, siapa tokoh yang melestarikan atau perperan dalam
tarian tradisional serta bagaimana cara melestarikan tarian tradisional atau
budaya-budaya Indonesia yang lain. Tari tradisional adalah suatu tarian yang pada dasarnya berkembang di suatu
daerah tertentu yang berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan
secara turun temurun yang dipeluk/dianut oleh masyarakat yang memiliki tari tersebut. (sumber: pakmono.com)
Mungkin banyak dari kita yang
mengetahui tarian tradisional tanpa tahu siapa yang berperan melestarikan
kebudayaan tersebut. Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan sedikit
mengenai seniman tari tradisional yang menginspirasi saya dalam melestarikan
budaya Indonesia. Ialah Theodora Retno
Maruti adalah seorang seniman tari
dan maestro tari Jawa klasik gaya Surakarta. Beliau lahir di Solo, Jawa Tengah, 8 Maret 1947, Retno Maruti juga seorang koreografer yang
mengembangkan tari Jawa klasik yang dianggap kuno menjadi memukau selera penonton modern dalam beberapa pagelaran monumental.
Selain mampu menampilkan seni tradisi dengan suatu kedalaman rasa secara
kreatif, Retno Maruti juga berhasil melahirkan seniman dan penari klasik muda.
(sumber: Wikipedia)
Sumber: http://carajuki.com/ |
Beliau merupakan tokoh yang sangat
menginspirasi karena beliau dapat membuat penonton yang menyaksikan tariannya
terpukau dan menanggap bahwa tarian tradisional yang dibawakannya tidaklah
membosankan. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu dosen Fakultas Seni
Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan beliau juga mendirikan serta
merupakan pemimpin dari Sanggar Tari Padnecwara.
Beliau juga sudah mendapatkan banyak
penghargaan atas karya-karyanya, seperti Wanita Pembangunan Citra Adikarsa Budaya (1978),
Wanita Pembangunan Citra Adikarsa Budaya (1978)
dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima oleh Beliau. Beliau sangat
berperan aktif dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia. Beliau
merupakan seniman yang patut kita hargai karya dan dedikasinya.
Kita sebagai masyarakat Indonesia
sebaiknya bangga atas keberagaman dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh
Indonesia, salah satu caranya adalah dengan mempelajari dan melestarikan
budaya. Mempelajari budaya disini adalah mencari tahu mengenai budaya-budaya
Indonesia, belajar (misalnya dari Youtube, buku, atau mengikuti sanggar),
kemudian memperkenalkan budaya kita kepada orang lain bahkan kepada orang dari
Negara lain.
Nah, sekarang bagaimana setelah
kalian membaca dan mengetahui tokoh inspiratif ini? Apakah sekarang anda
tertarik untuk mempelajari dan melestarikan budaya? Atau anda masih akan tidak
peduli dengan budaya Indonesia? Mungkin bila anda masih tidak peduli anda perlu
memahami lagi dan mencari tahu lebih banyak mengenai pentingnya budaya
Indonesia terutama bagi generasi muda, agar kelak budaya kita dapat
dilestarikan lagi dan tidak hilang begitu saja. Oleh sebab itu mulai sekarang
kita sebagai generasi muda hendaknya melestarikan warisan budaya. Janganlah
kita terlalu tergiur dan terlena dengan budaya dari luar sehingga kita
melupakan budaya kita sendiri. Hendaknya kita dapat memilah mana budaya yang
cocok dengan budaya Indonesia dan mana budaya yang kurang pas dengan budaya
Indonesia. Seperti contohnya tarian modern sekarang sudah sering dipadukan
dengan tarian tradisional. Hal ini dapat menjadi contoh bagi para remaja agar
tetap dapat menerima budaya lain namun tidak melupakan budayanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar